Pada
makalah ini kami menampilkan salah satu kesesatan aqidah syi’ah
yang menjalar dikalangan kita. Yakni berkenaan dengan aqidah mereka
mengenai Al Qur’an.
Beberapa
kepercayaan yang menjadi aqidah syi’ah adalah :
- Abu Abdullah ‘alaihis salam berkata : “Al Qur’an yang dibawa oleh Jibril ‘alaihis salam kepada Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, adalah tujuh belas ribu”. (Al Kaafi Fil Ushul : 2/634)
- Dari padanya pula : “Pada pihak kami sungguh ada mushaf fatimah ‘alaihas salam dan tahukah mereka apa mushaf fatimah itu ? jawabnya : mushaf fatimah itu isinya tiga kali lipat dibanding dengan Al Qur’an kalian ini. Demi Allah, tidak satupun huruf dari Al Qur’an tersebut terdapat dalam Al qur’an kalian”. (Al Kaafi Fil Ushul : 1/240-241).
- Dari Jabir dari Abu Ja’far ‘alaihis salam ia berkata : “Saya bertanya mengapa Ali bin Abi Tholib dinamakan amirul mukminin ? jawabnya : Allah yang menamakan demikian “. begitulah yang telah diturunkan di dalam kitab sucinya yaitu firman-Nya :
Artinya :
“(Dan ingatlah) ketika Robmu mengambil dari
Punggung bani Adam keturunan mereka dan Saya syahadatkan mereka
atas jiwa mereka : Bukankah Aku ini Rob kalian dan bahwasanya
Muhammad adalah utusan-Ku dan Ali adalah amirul mukminin ?”.
(Al Kaafi Kitabul Hujjah : 1/437)
4.
Diriwayatkan pula, ia berkata : ‘Jibril turun membawa ayat ini
kepada Muhammad dengan bunyi demikian :
Artinya : “Jikalau kalian ragu
tentang sesuatu yang Kami turunkan pada hamba-Ku dalam masalah Ali
maka datangkanlah satu surat yang serupa dengan itu”.
(Al Kaafi Kitabul Hujjah : 1/417)
- Dari Abi Basyir, dari Abu Abdillah ‘alaihis salam tentang firman Allah :
Artinya : “Barangsiapa yang
taat pada Allah dan Rosul-Nya dalam kekuasaan Ali dan
kepemimpinannya maka sungguh ia mendapatkan keberuntungan yang
agung”. (Al Kaafi Kitabul Hujjah : 1/414).1
- PENYIMPANGAN AQIDAH SYI’AH TERHADAP AL QUR’AN
Disebutkan
dalam kitab “Fashlul Kitab Fie Itsbati Tahrifi Kitabil Robbil
Arbab, oleh Nuri at Tubrisi. 30/328-329”. Dalam buku ini disebutkan
(tentang penyelewengan Al Qur’an lebih dari
2000 riwayat kuat dari buku-buku syi’ah.
Riwayat-riwayat
tadi menegaskan penyimpangan dan pengurangan Al Qur’an
sehingga Al Qur’an yang berada di tangan kaum muslimin sekarang ini
tidak dapat dijadikan sandaran. Dinukil dari perkataan seorang ahli
hadits Ni’matullah Al Jazairi dalam buku “Al Anwar”. :
“Bahwasanya pemuka-pemuka syi’ah telah
sepakat akan kebenaran khabar-khabar yang melimpah bahkan mutawairroh
yang menunjukkan dengan jelas terjadinya penyimpangan di dalam Al
Qur’an baik berupa perkataan, materi, I’rob, dan berita itu dapat
dipercaya”.2
- MENGAPA SYI’AH TIDAK PERCAYA DENGAN AL QUR’AN (UTSMANI)
Orang-orang
syi’ah tidak percaya dengan Al qur’an berdasarkan tiga hal :
Pertama : Menurut kepercayaan
syi’ah bahwa shahabat-shahabat Nabi semuanya pembohong
Kedua : Bahwa Al Qur’an itu
diriwayatkan oleh para shahabat yang bersifat bohong, maka imam dan
Ahli bait tidak mempercayainya dan tidak meriwayatkan serta tidak
membenarkan Al Qur’anul Karim yang ada ini
Ketiga : Bahwa Al Qur’an yang
ada sekarang ini telah dirubah, ada yang dikurangi dan ada yang
ditambah. Kebenaran Al Qur’an yang ada ini dapat ditolak dengan
riwayat satu orang saja dari pendapt ulama’ syi’ah.
Adapun
empat orang ulama’ syi’ah yang dipegangi pendapatnya oleh
orang-orang syi’ah, yaitu : Syarif Murtadho,
Abu Ja’far Attusi, Abu Ali Tobrosi dan syaikh Shoduq.
Keempat
ulama syi’ah ini mengatakan bahwa Al Qur’an itu dikurangi dan
ditambah. Dan sejumlah ulama-ulama dan imam syi’ah juga berpendapat
demikian. Sekiranya ada diantara imam yang terdahulu tidak mengatakan
bahwa Al Qur’an itu telah dirubah, adalah semata-mata karena
taqiyyah (mencari keselamatan) dari penguasa.
Peneliti
syi’ah husain bin Muhammad Taqi Nuri Thobrosi dalam bukunya “Fathul
Kitab Fie Takhfif Kitab Robbil Arbab : 32-33”, mengatakan bahwa
jumhur muhadditsin syi’ah percaya bahwa Al Qur’an telah berubah.
Dalam
buku Ushul Kafi : 67. Cetakan India disebutkan ......... bin Salamah
mengatakan bahwa ada orang yang membaca Al Qur’an dimuka Abi
Abdillah ‘alaihis salam berlainan dari ayat yang didengarnya. Maka
Abi Abdillah menyetop pembacaan itu dan memerintahkan untuk membaca
sebagaimana orang syi’ah membaca Al Qur’an.
Kemudian
berdiri seorang ulama syi’ah membaca Al Qur’an yang sesuai dengan
kepercayaan mereka serta mengeluarkan mushaf Al Qur’an seraya
berkata : “Inilah Al Qur’an yang ditulis
oleh Ali ‘alaihis salam. Sebagaimana yang diturunkan Allah kepada
Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam. Orang yang membaca tadi
membantah : “Inilah al Qur’an yang sebenarnya”. Lantas Abi
Abdillah mengatakan : “ Kami mempercayai Al Qur’an menurut fersi
Ali dan imam-imam yang kami pecayai”.
Diantara
Al Qur’an fersi syi’ah disebutkan Kulaini dalam buku “Ushul
Kaafi : 670”. Cetakan India. Diriwaytakan oleh Ahmad bin Muhhamad
bin Abi Nashor tatkala diperklihatkan kepada Abul Hasan ‘alaihis
salam sebuah mushaf yang bertuliskan pada ayat
áã íßä ÇáÐíä ßÝÑæÇterdapat nama-nama tujuh puluh orang
bangsa Quraisy dengan nama bapak-bapak mereka.
Dalam
buku “Ushul Kafi : 263” riwayat Abi Abdillah Ja’far Shidiq.
Demikianlah
sebenarnya tertulis dan diturunkan kepada Muhammad shollallahu
‘alaihi wasallam.
Dalam
Ushul Kaafi : 264 diriwayatkan dari Abi Abdillah ‘alaihis salam
bahwa Jibril menurunkan ayat kepada Muhammad shollallhuu ‘alaihi
wasallam. Sebagian mereka
mendakwahkan bahwa Utsman bin Affan telah membakar ayat-ayat yang
menyebutkan keutamaan Ali dan ahli Bait, diantaranya adalah :
(Lihat kitab
Fathul Khitob : 180).
Malla
Hasal ahli tafsir syi’ah mengatakan bahwa dengan dikurangi dan
ditambah pada ayat-ayat Al Qur’an sehingga mengakibatkan
penghormatan kita menjadi berkurang terhadap Ali dan imam. (Lihat
kitab Tafsir Asshofi. Oleh Malla Hasan : 11).3
Husain
Nuri At Thibrosi dalam buku Fashlul Khithob mengatakan : “Bahwa
ulama-ulama Rofidhoh pada umumnya berpendapat bahwa Al Qur’an yang
ada sekarang ini tidaklah seperti yang diturunkan Allah kepada
Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam tetapi sudah banyak yang
dikurangi dan ditambah”. (Fashlul Khitob :
32).
Selanjutnya
Malla Hasan mengatakan : “Dapat kita
simpulkan dari ahli bait bahwa Al Qur’an yang ada sekarang ini
tidaklah lengkap sebagaimana yang diturunkan Allah Subhanahu wa
Ta’ala kepada Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam. Banyak
terdapat di dalamnya kekhilafah dan yang ditukar. Banyak sekali yang
dihilangkan terutama yang menyebut nama Ali dan ahli bait Rosulullah
dan nama-nama orang munafik. Juga tartib susunannya tidak disenangi
oleh Allah dan Rosul”. (Tafsir Asshofi :
13).
Khulaini
menyebutkan : : “bahwa menurut Abi Abdillah
‘alaihis salam Al Qur’an yang diturunkan Allah Subhanahu wa
Ta’ala perantaraan jibril ‘alaihis salam adalah tujuh belas ribu
ayat”.(Lihat Ushulul Kaafi : 671).
Sedangkan Al Qur’an yang ada sekarang ini adalah 6666 (enam ribu
enam ratus enampuluh enam) ayat, maka dua pertiga telah dihapus dan
yang ditinggal hanya sepertiga saja.
Pengarang
kitab “Mira’ah Al ‘Uqul” mengomentari hadits Kulaini yang
diriwayatkan (tentang) kekurangan ayat-ayat Al Qur’an dan perubahan
yang terjadi, dan hadits ini mutawatir mengandung makna yang harus
dipercayi.(Kitab Miro’ah Al ‘Uqul Syarh Ushul Wal Furu’ :2/530.
Oleh Malla Muhammad Al Baqir Al Mailasi).4
- UNTUK APA MEREKA MENUDUH TERJADI PENYIMPANGAN
DALAM AL
QUR’AN
Orang-orang
syi’ah menuduh terjadi penyimpangan (Tahrif) dalam Al Qur’an
dengan tujuan-tujuan tertentu. Diantaranya : Untuk
kepentingan Imamah (Kekuasaan) agar supaya tatap di tangan mereka.
Pertama : Orang-orang syi’’ah mempunyai kepercayaan
bahwa masalah Al Imamah termasuk keprcayaan yang menjadi dasar agama
bagi mereka. Orang yang mengingkari imamah termasuk orang yang kafir,
sedangkan orang yang mempercayai imamah menjadi seorang yang Islam.
Kedua : Orang syi’ah menanamkan
kepercayaan pada pengikutnya bahwa Al Qur’an sudah diselewengkan
adalah untuk mencapai tujuan yang lain, yaitu tujuan yang kedua, agar
manusia mengingkari kemulyaan dan ketinggian kedudukan para shahabat
Rosulullah yang mulia, karena di dalam Al Qur’an terdapat banyak
ayat yang memuji, menerangkan ketinggian kedudukan mereka, ketinggian
martabat mereka, keagungan hal ihwal mereka.
Ketiga : Untuk menutup jasa para
shahabat
Keempat : Untuk Al Ibahiyyah ( Membolehkan segala hal)
sehingga mereka tidak terikat lagi dengan semua hukum yang tersebut
di dalam Al Qur’an agar mereka tidak perlu mengawalkan
peraturan-perturan yang telah Allah tetapkan di dalamnya.5
- KOMENTAR SYI’AH TENTANG MUSHAF UTSMANI
Berkata
seorang ulama’ syi’ah yaitu Mulla Muhammad Taqi Al Kaasyani dalam
kitabnya dalam bahasa persia “Hidayatutholibin : 368”. Yang
bunyinya bahwa Utsman menyuruh Zaid bin Tsabit yang menjadi temannya
dan musuh bagi Ali untuk menghimpun Al Qur’an dengan menghapus
semua yang berkenaan dengan ahli bait dan mencaci musuh-mush mereka,
sedang Al Qur’an yang ada sekarang di tangan manusia yang terkenal
dengan sebutan mushaf Utsman itulah Al Qur’an yang dihimpun menurut
perintah Utsman.
Syaikh
Mulla muhammad Baqir Al Majlisi berkata : “Bahwa
orang-orang yang munafiqin merampas khilafah (kekuasaan) Ali, dan
mereka perbuat terhadap kholifah beliau sedang terhadap kholifah
kedua yaitu kitab Allah maka mereka robek-robek”.
(Lihat Kitab Hayatul Qulub. Bab Hajjatul Wada’ : No. 49. Halaman :
681).
Dalam
kitab lain dengan terang menyatakan bahwa Utsaman telah menghapus
dari Al Qur’an ini tiga perkataan , yaitu : Tentang keistimewaan
Amirul mukminin Ali, ahlul bait dan celaan terhadap Quraisy dan
kholifah yang ketiga, umpamanya ialah ayat : Artinya :
“Alangkah baiknya sekiranya aku tidak
mengambil Abu Bakar sebagai teman”. (Lihat
Kitab Tadzkirul Aimmah : 9).6
AQIDAH
AHLUS SUNNAH MENGENAI AL QUR’AN
(Bantahan
Terhadap Kesesatan Aqidah Syi’ah Mengenai Al Qur’an)
Agar
saudara jelas dalam masalah ini, maka kami harus menyebutkan aqidah
ahlus sunnah mengenai Alqur’an yang menerangkan tentang mushaf
Utsmani :
Imam
Ibnu Hazm Addhohiri rohimahullah berkata dalam kitabnya “Al Milal
wan Nihal” : 4/182 :
”Dari
perkataan (syi’ah) Imamiyah semuanya, baik yang dahulu maupun yang
sekarang “Bahwa Al Qur’an itu dirubah dan ditambah, (maka) di
dalam Al Qur’an itu tidak ada perubahan dan pengurangan di
dalamnya). Sampai perkataan beliau :
(.....Perkataan yang mengatakan) bahwa mushaf
Utsmani ada perubahan maka ia telah kafir dan mendustakan Rosulullah
shollallaahu ‘alaihi wasallam”).
Imam
Syuyuti rohimahullah setelah menyebutkan beberapa perkataan bahwa Al
Qur’an dikumpulkan dan ditertibkan dengan tauqifi, beliau berkata :
“Berkata Al Qodhi Abu Bakar dalam “Al Anshor” : “Kami
berpendapat bahwasanya seluruh yang ada dalam) Al Qur’an yang telah
Allah turunkan dan perintahkan itu tetap tulisannya, tidak dihapus
dan tidak dicabut membacanya setelah turunnya, yaitu yang terkumpul
dalam mushaf Utsmani. Tidak ada pengurangan dan penambahan di
dalamnya”.
Imam
Al Baghowi berkata dalam kitab Syarhus Sunnah : “Sesungguhnya
para shahabat rodhiyallahu ‘anhum telah mengumpulkan Al Qur’an
yang telah diturunkan oleh Allah atas Rosul-Nya dengan tanpa ditambah
maupun dikurangi”.
(Ketahuilah,
siapa saja yang meremehkan Al Qur’an atau mushaf dengan sesuatu,
atau mencelanya, atau mendustakannya, atau menolaknya, baik cuman
sebagian darinya atau atau membohongi isinya, atau dengan sesuatu
yang ada padanya, atau membuang sesuatu yang ada didalamnya, maka dia
telah kafir menurut ahli ilmu dengan kesepakatan firman Allah Ta’ala
:
Artinya : “.....
Dan sesungguhnya Al Qur’an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak
datang kepada (Al Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari
belakang, yang diturunkan dari Rob yang Maha Bijaksana lagi Maha
terpuji”. (QS. Fusshilat : 41-42
“Sesungguhnya al Qur’an adalah Kitab yang
mulia, tidak ...........
Imam
Bukhori telah menaruh satu bab dalam shohihnya , kemudian beliau menyebutkan
dibawahnya satu hadits bahwa Ibnu Abbas berkata dalam menjawab
pertanyaan seseorang : “Apakah Nabi
shollallaahu ‘alaihi wasallam meninggalkan sesuatu ? beliau
menjawab : (Nabi)
tidak meninggalkan sesuatu kecuali yagn terdapat dalam Mushaf
Utsmani”.
Begitulah
kata Muhammad bin Ali bin Abi Tholib yang dikenal dengan Ibnu
Hanifah”. (Shohih bukhori. Kitabul Fadhoil).
Para
ahli Tafsir ahli sunnah menyebutkan tafsir ayat : Artinya : “Sesungguhnya Kami
menurunkan Addzikr ( Al Qur’an) dan Sungguh Kami yang menjaganya”.
(QS. Al Hijr : 9).
Tafsirnya
adalah : “Bahwa Al Qur’an itu terjaga dari
segala perubahan, pergantian dan penyelewengan”.
Maka
Al Qur’an itu terjaga dari penambahan dan pengurangan, perubahan,
pergantian dan penyelewengan, yaitu kitab yang Artinya : “..... Dan
sesungguhnya Al Qur’an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak
datang kepada (Al Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari
belakang, yang diturunkan dari Rob yang Maha Bijaksana lagi Maha
terpuji”. (QS. Fusshilat : 41-42
Sampai
Arrozi berkata :”Walaupun ada seseorang yang
berusaha merubah Al Qur’an dengan salah satu hurufnya, atau
titiknya sungguh penduduk bumi akan berkata :”Ini adalah pendusta
dan merubah kalam Allah Ta’ala”. Sampai
perkataan beliau : “Adapun makna firman
AllahæÅäÇ áå áÍÇÝÙæä adalah : “Ketahuilah bahwa tidak
ada yang sepakat pada sesuatu dari kitab seperti penjagaan ini,
(karena) sesungguhnya tidak ada sebuah kitab kecuali telah disusupi
penyelewengan dan perubahan, baik banyak maupun sedikit, dan kitab
ini (Al Qur’an) selalu terjaga dari semua arah penyelewengan, baik
penyelewengan orang atheis, yahudi maupun nasrani yang banyak
menghapus dan merusaknya dari keagungan mukjizat”.
(Tafsir Mafatihul Ghoib. Arrozi : 5/380).7
Ibnu
Katsir telah mengetengahkan hadits-hadits yang sah di dalam assunnah
yang berisikan sanggahan terhadap anggapan adanya ayat-ayat Al Qur’an
dan ma’siyat kepada Ali yang diklaim oleh golongan syi’ah.
Kemudian beliau memberi komentar sebagai berikut : “Sekirangya
masalah (mak’siyat) sebagaimana yang mereka perkirakan itu ada,
niscayalah tidak ada seorang shahabat nabipun yang akan mengingkari.
Sebab mereka ini merupakan manusia yang paling taat kepada Allah dan
Rosul-Nya, baik semasa beliau masih hidup maupun sesudah beliau
wafat. Karena itu semua sama sekali tidak benar, kalau mereka berani
mengambil ketetapan mendahulukan orang yang tidak didahulukan oleh
Rosulullah dengan ketetapannya. Barangsiapa menganggap para shahabat
yang diridhoi oleh Allah dengan anggapan semacam itu, dan bersepakat
menentang Rosulullah serta melawan keputusan dan ketetapan beliau.
Siapa saja berani berpendapat semacam ini, berarti dia telah
melepaskan tali simpul Islam, kafir terhadap ijma’ seluruh ummat
Islam. Dan menumpahkan darah orang semacam ini lebih halal daripada
membuang khomr”. 8
BEBERAPA
PENGAKUAN TENTANG AL QUR’AN
- werry pernah memberikan komentar dalam kitab tafsirnya : “Al Qur’an adalah satu-satunya kitab suci kuno yang paling jauh dari tangan-tangan pemalsuan dan merupakan satu-satunya kitab suci yang paling benar dan murni”. (Tafsir Al Qur’an. Karya Werry. 1/249)
- Lane Poole juga memberikan pernyataan tentang Al Qur’an sebagai berikut : “Satu-satunya keistimewaan Al Qur’an adalah tidak dapat diragukan kemurniannya. Setiap huruf yang ada di dalamnya dewasa ini dapat kita yakini bahwa huruf-huruf itu masih asli sejak tiga belas abad lalu”. (Selections From The Quraan).
- Boswort smuh memberikan komentar sebagai berikut : “Kami dapatkan sebuah kitab (Al Qur’an) yang keasliannya dan kemurniannya masih terjamin sepenuhnya. Tidak seorangpun yang dapat meragukan kemurniannya”. (Boswort, Mohammad And Mohamadenism : 22)
- Profesor Arnold pernah memberikan komentar tentang Al Qur’an sebagai berikut : “Seluruh ucapan (ayat-ayat) yang ada dalam Al Qur’an adalah ucapan (ayat-ayat) yang masih murni yang pernah disampaikan oleh Muhammad”. (Islamic Faith : 9).9
1
Aqidah Syi’ah Dalam Pandangan Islam. Oleh M.O. Baabdullah : 27-29
2
Khumainisme Aqidah Dan Sikap Yang Aneh. Oleh Sa’id Hawa : 20-21
3
Beberapa Kekeliruan Aqidah Syi’ah. Oleh Muhammad Abdu Sattar At
Tunsawi : 39-43
4
Beberapa Kekeliruan Aqidah Syi’ah : 44-45
5
Syi’ah Dan Sunnah. Oleh Prof. DR. Ihsan Ilahi Dhohiri MA. :
121-144
6
Syi’ah Dan Sunnah : 141
7
Aqoidus Syi’ah fil Mizan. DR. Muhammad Kamil Al Hasyimi : 69-70
8
Aqidah Syi'ah Dalam Pandangan Islam : 75-76
9
Dua Wajah Salling Menentang Antara Ahlu Sunnah Dan Syi’ah. Abdul
Hasan Ali Al Hasani An Nadawi. 68
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !